Wacana Pemikiran yang ditujukan kepada Penggiat pemikiran kritis di Era Klasik sampai Postmodernisme
Kamis, 27 September 2012
A Paradox of our Time in History
By George Carlin
Paradoks sejarah waktu kita yaitu dimana kita punya gedung-gedung
yang lebih tinggi tapi punya watak yang pendek; punya lebih lebar jalan-jalan
tapi berpandangan sempit. Kita menghabiskan banyak waktu, tapi hanya
mendapatkan sedikit; kita membeli lebih banyak tapi menikmati lebih sedikit.
Kita memiliki rumah yang lebih besar tapi dengan keluarga yang
"kecil"; lebih banyak kesempatan tapi lebih sedikit waktu; kita punya lebih
banyak parameter tapi sedikit perasaan; lebih banyak ilmu tapi sedikit
pertimbangan; lebih banyak ahli tapi lebih banyak masalah; lebih banyak obat
tapi sedikit kesehatan.
Kita minum berlebihan, merokok berlebihan, menghabiskan banyak
kesembronoan, terlalu sedikit tertawa, mengemudi terlalu cepat, lebih cepat
marah, bangun lebih telat, sangat sedikit membaca, terlalu banyak nonton
TV, dan berdoa terlalu sedikit. Kita punya banyak barang milik pribadi tapi
kita kehilangan nilai-nilai.
Kita berbicara terlalu banyak, sedikit cinta, dan terlalu sering
membenci. Kita telah belajar bagaimana caranya hidup, tapi tidak hidup. Kita
telah melewati umur untuk hidup, bukannya hidup melewati umur. Kita
semua telah berada pada jalan ke bulan dan kembali, tapi punya masalah
untuk menyebrang jalan menemui tetangga baru.
Kita terus mencoba mengekpslorasi ruang angkasa, tapi melupakan
bumi, merusak bumi. Kita telah melakukan sesuatu yang besar, tapi tidak
yang lebih baik. Kita telah membersihkan udara tapi tetap membuat polusi
pada jiwa. Kita telah memisahkan atom tapi tidak memisahkan prasangka.
Kita menulis lebih banyak, tapi belajar lebih sedikit.Kita banyak merencanakan, tapi sedikit menyelesaikan. Kita telah
belajar dari kesibukan, tapi tidak belajar untuk menunggu. Kita membuat
banyak komputer untuk menghimpun dan memperbanyak informasi tapi kita
kehilangan komunikasi.
Terlalu banyak makanan 'fast food' tapi pencernaan tetap saja lambat;
lebih banyak orang besar tapi berkarakter kecil; banyak keuntungan tapi
dangkal hubungan. Lebih sering terdengar perdamaian dunia tapi juga
semakin banyak perang domestik, banyak waktu terluang tapi sedikit
kebahagian; lebih banyak macam makanan tapi lebih sedikit nutrisi. Lebih
banyak keluarga dengan dua pendapatan tapi lebih banyak perceraian; lebih
banyak rumah keren tapi banyak yang 'broken home'; lebih banyak cara cepat
tapi banyak juga popok dibuang, dibuangnya moralitas, kelebihan berat
bandan, dan pil- pil yang menenangkan tapi juga membunuh.
Inilah waktu dimana begitu banyak barang terlihat di jendela tapi tak
ada dalam stok, Waktu dimana teknologi dapat membawa tulisan ini kepada
kita dan waktu dimana kita dapat memilih untuk menyebarkan ini atau
menghapusnya. ini membuktikan kita terlalu sulit untuk bersikap adil.
berfikir keras untuk memecahkan satu hal tapi melupakan hal yang lain
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar